sistem penggerak roda pada mobil
Ketika akan membeli mobil salah satu yang biasanya ditanyakan adalah, mobilnya penggerak roda depan atau penggerak roda belakang. FWD (Front wheel Drive) adalah penggerak roda depan dna RWD (Rear Wheel Drive) adalah penggerak roda belakang. Semisal untuk TOYOTA CALYA adalah FWD dan TOYOTA AVANZA adalah RWD Untuk lebih jelasnya mari kita ulas semua nya.
Pada sistem penggerak depan atau FWD. tenaga dari mesin, Iangsung menggerakkan roda depan. Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputl: kopling (clutch), transmisi (transmission). differential, front axle dan roda (wheel). Pada RWD, tenaga dari mesin didistribusikan buat menggerakkan roda belakang. Komponen yang mengikuti sistem kerjanya yakni kopling,transmisi, drive shaft/propeller shaft, differential rear axle dan roda. Kendaraan dengan penggerak roda depan Iebih pas untuk pemakaian dalam kota, dengan karakter jalanan yang banyak datarnya. Sedangkan penggerak roda belakang, performanya akan lebih bagus dari pada penggerak roda pada saat melibas jalanan yang banyak tanjakannya. Tapi itu bukan berarti penggerak roda depan enggak bisa buat melintasi jalanan menanjak.
KELEBIHAN
Tentu masing-masing jenis posisi penggerak menawarkan kelebihannya sendiri. Konstruksi FWD yang canderung lebih simpel tanpa kopel dan rumah gardan misalnya, membuat bobot yang cenderung Iebih ringan.Sayangnya, tidak ada contoh nyata yang bisa dibandingkan dengan spesifikasi bodi dan mesin sama persis yang hanya berbeda posisi penggerak.
Keuntungan Iain FWD, ruang kabin meniadi Iebih Iuas karena tidak ada gundukan transmisi dan gardan yang mengganggu di baris tengah. Calya menggunakan penggerak roda depan karena pemakaian bahan bakar Iebih efisien dan ruang kabinnya Iebih lega karena tidak ada transmission tunnel.
Secara teori pun, penggerak roda depan harusnya memiiiki power delivery yang Iebih baik, dikarenakan minimnya tenaga dan torsi yang hilang di sepanjang penyaluran. Torsi di FWD Iebih baik karena tidak ada power loss di gardan.
Sedangkan yang selalu didambakan perfomance freak dari penggerak belakang adalah pengemudiannya. Terpisahnya bagian roda yang mengatur handling dan akselerasi tentu memberi kontrol Iebih terhadap pengendalian.
Namun di Indonesia, kelebihan penggerak belakang ini Iebih sering dikaitkan ke kapabilitas mobil untuk melewati medan berat terutama tanjakan. Kemudian radius putar Iebih kecil.
KEKURANGAN
Ada kelebihan, sudah pasti ada kekurangannya. Sistem kemudi dan mesin, serta penggerak menjadi satu pada roda depan. Hal ini menyebabkan pada mobil FWD, rangkaian suspensinya lebih rumit.
Itu mengakibatkan komponen suspensi dan kemudi bekerja lebih berat, sehingga lebih cepat mengalami keausan. Roda depan lebih cepat aus, karena roda depan menjadi berfungsi ganda, yaitu sebagai penggerak dan pengendali
Pada saat melewati jalan menanjak, tenaga didapat karena tarikan, bukan dorongan. Sehingga performanya kalah baik dibanding mobil penggerak roda belakang. Adanya drive shaft bikin radius belok lebih sempit, jadi agak menyulitkan saat parkir pararel. Sedang untuk kendaraan RWD, berpotensi kehilangan tenaga. Karena harus melalui beberapa mekanisasi sebelum menggerakkan roda belakang. Perlu memperhatikan gardan dan olinya, serta porospropeler. Bila saja bagian poms propeler sudah agak aus, akan memberikan getaran tinggi ke kabin. Sedangkan kalau gardan yang aus, bisa menimbulkan efek hentakan saat putaran mesin terhubung.
Bukan cuma soal tanjakan atau hemat, perbedaan posisi roda penggerak juga menimbulkan perbedaan mayor bila peforma keduanya di-push to the limit, kemudian diajak menikung.
lstllah yang sangat popular digunakan, adalah oversteer dan understeer. Understeer adalah, gejala ketika traksi yang dimillki roda depan tidak cukup besar untuk mengatasl input putaran setir yang diberikan, karena roda depan harus sekaligus meng-handle respons throttle. Akibatnya, laju mobil tetap lurus meski ban sudah berbelok.
Hal ini dialami oleh mobil berpenggerak roda depan ketika dipaksakan menikung dalam kecepatan yang terlalu tinggi. Pengendali kestabilan atau VSC seperti yang ada di TOYOTA SIENTA dapat mengurangi gejala ini, dengan mengaktifkan ABS pada tiap roda yang membutuhkan traksi lebih.
Sedangkan oversteer teriadi ketika mobil dengan roda berpenggerak belakang sedang dalam kecepatan tinggi, kemudian setir dibelokkan yang memberikan gaya sentrifugal ke arah titik pusat.
Namun roda belakang yang sekaligus mendapat beban akselerasi kehilangan traksi, sehingga bagian belakangnya terpelintir. Meski terdengar keren untuk drift, kondisi ini berbahaya jika terjadi di jalan umum.
Untuk INFO HARGA TES DRIVE dan PEMESANAN TOYOTA dapat menghubungi ADITYA 08122971981 (WA) SALES TOYOTA NASMOCO SOLO RAYA KLATEN.